Pages

Rubiks

Akhir-akhir ini, kita kembali diingatkan pada bentuk permainan olah pikiran yang sudah lama tenggelam, kini kembali digemari, terutama oleh para remaja. Dialah Rubiks. permainan ini merupakan permainan oleh otak yang terdiri dari kubus kubus yang bisa diputar horizontal dan vertikal. jika belum paham mengenai prinsip dasar mengenai rubiks, dijamin akan pusing seribu keliling untuk memecahkan rubrik menjadi berwarna sama semua setiap sisinya. untuk itu, perlu mempelajari secara teliti untuk dapat memecahkannya. tutorialnya sendiri kita bisa baca dari banyak tulisan di artikel atau buku. dan berikut ini akan saya share kan tutorial bermain rubrik dalam bentuk video. semuanya total terdapat 5 video yang akan saya share disini. tapi di tahap awal ini saya belum akan memposting semuanya karena teknis dalam akun you tube saya yang belum clear proses penguploadannya [dapat dari you tube kembali di up load ke you tube.. hehehehe..]. semoga bisa cepat menyusul dan semoga bermanfaat.




? ? ?

Persembahanku untuk fenomena korupsi di Indonesia.. 
Ada cerita yang sampai sekarang saya masih bertanya-tanya mengenai gambar diatas. bukan apa-apa, sekitar satu bulan yang lalu, saya memasang gambar tersebut di album facebook saya dan menandai sekitar 50 orang mulai dari mahasiswa, karyawan, sampai dosen di kampus saya. gambarnya sendiri saya sudah lama sekali mengeditnya dari poster film Ratatouille. niatan saya ketika menandai gambar itu pada orang-orang yang saya tuju 100% untuk berwacana menanggapi fenomena korupsi di negeri ini, bahwa yang yang saya ingin katakan melalui media gambar itu adalah lemahnya aparatur negara penegak hukum dalam menangani berbagai kasus seputar korupsi, terutama makelar kasus dan para mafia hukum, dan terutama lagi yang dilakukan orang-orang punya kuasa. yang membuat saya bingung dan bertanya-tanya, dari 50 orang yang saya tandai diatas, ada satu orang yang tak tau kenapa sepertinya merasa tersinggung dengan penandaannya di gambar diatas. berkali kali beliau menyindir saya untuk mengirimkan lagi gambar-gambar yang lain baik melalui facebook maupun langsung ketika kami bertemu. saya paham sekali beliau tidak suka dengan penandaannya di gambar tersebut, dari caranya menyindir saya dan menekankan beberapa kalimat sindiran. saya masih bingung kenapa beliau merasa tersinggung atau tak suka, padahal, 49 orang lainnya tak ada yang merasa keberatan. cukup sampai disini. saya sengaja tak mau menuliskan pikiran-pikiran negatif saya mengapa beliau merasa tersinggung. walaupun begitu, pada akhirnya saya tetap meminta maaf kepada beliau jika kelakuan saya menandai beliau dalam gambar tersebut tidak berkenan dihati beliau.

Hapuskan Lagu Makan Nggak Makan Asal Kumpul !!!


Anda pasti terkejut membaca judul tulisan di atas, dengan tiga tanda seru saya tuliskan judul itu, “Hapuskan Lagu Makan Nggak Makan Asal Kumpul !!!”. Bagi saya sendiri, ini hal biasa. Ya, kenapa tidak? Apa lah artinya sebuah lagu? Sedangkan UU yang begitu kuat legitimasinya saja dapat dengan mudah diutak-atik mengikuti kebutuhan dan kepentingan di setiap jaman, dan mungkin saja, untuk kepentingan Udel segelintir golongan saja. Sekarang, di era millennium ini, sebuah era penuh globalisasi, dimana kita melihat relevansi atau kesesuaian lirik lagu Makan Nggak Makan Asal Kumpul dengan kehidupan kita saat ini? Jangan jangan ia hanya romantika, euophoria, dan isapan jempol saja? Benarkah? Apakah tidak lebih tepat jika lagu itu dihapuskan saja, atau digubah sedemikian rupa, serta diganti judulnya menjadi Kumpul nggak kumpul asal makan sesuai perkembangan waktu sekarang yang menuntut untuk kerja ekstra agar tetap bisa survive? Coba kita bayangkan bersama, jika 235an juta rakyat Indonesia menyanyikan dan menghayati semua lagu Makan Nggak Makan Asal Kumpul, bisa bisa semuanya menjadi Loyo karena tak apa-apa tak bekerja, tak apa apa tak makan, asal bisa nongkrong bareng! Pendek kata, saya menduga, pernyataan dalam judul lagu itu akan membawa kita pada kondisi yang mandeg dan selalu kalah dalam setiap kompetisi, sekali lagi, di era globalisasi ini. Inilah dugaan saya. Karena itulah, mari kita  galang persatuan untuk mendesak Slank menghapuskan lirik lagu itu.

Sistem Religi dan Ilmu Gaib

Teori Jiwa

            Dimana kelakuan religi manusia itu terjadi karena manusia mulai sadar akan faham jiwa. Menurut Tylor kesadaran akan faham jiwa disebabkan dua hal, yaitu: a) perbedaan yang tampak pada manusia antara hal yang hidup dan hal yang mati. Bahwa hal yang bergerak itu hidup dan mereka sadar bahwa ada yang menggerakannya yaitu jiwa yang berada dalam jasmani manusia. b) Peristiwa mimpi, dimana dalam mimpi seseorang seolah – olah melihat tubuhnya berada dalam suatu tempat bukan ditempat tidur. Dan hal itu manusia mulai menyadari bahwa ada bagian dari dirinya diluar tubuh yang berada ditempat lain dan hal itu adalah jiwa.

Katanya..


Tulisan ini bukanlah tulisan ilmiah yang sepatutnya kita mahir membuatnya, tulisan ini juga bukan suatu karya seni yang indah untuk dibaca, namun Cuma sebuah curahan perasaan saya atas kebingungan saya menemukan pertanyaan2 yang saya bingung untuk menjawabnya. Itulah kenapa saya menginginkan berbagi dengan siapa saja yang berkesempatan membaca tulisan ini. Siapa tau kalau bersama-sama pada akhirnya nanti kita mampu untuk menjawabnya...
Pertama, negara kita itu kan katanya negara demokrasi, ya kan? Tapi kok kita nggak bisa menerima atau merelakan seseorang menjadi pemimpin hanya karena jago kita kalah di pemilihan pemimpin?
Kedua, katanya kita itu kan mahasiswa yang dikategorikan orang yang punya intelegensia dan etika ilmiah, ya kan? Tapi kok kita gampang banget menerima berita atau data yang nggak jelas tingkat kevalidannya?