Pages

Oleh-Oleh dari Seminar Nasional


Berawal dari keprihatinan dan keresahan, Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultasi Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Selasa ini (24/04/2010) menggelar satu acara suguhan akademis, yakni seminar nasional bertajuk “Penyatuan dan Pemisahan Mata Pelajaran Sosiologi dan Antropologi pada Kurikulum SMA”. Seminar yang dihadiri oleh sekitar 100 audience itu menghadirkan dua nara sumber yang kompeten, yaitu Prof. Dr. Sjafri Sairin, MA. (Guru Besar Antropologi pada Fakultas Ilmu Budaya UGM) dan Drs. Zulfikri Annas, M. Ed dari Pusat Kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional.

Rubiks

Akhir-akhir ini, kita kembali diingatkan pada bentuk permainan olah pikiran yang sudah lama tenggelam, kini kembali digemari, terutama oleh para remaja. Dialah Rubiks. permainan ini merupakan permainan oleh otak yang terdiri dari kubus kubus yang bisa diputar horizontal dan vertikal. jika belum paham mengenai prinsip dasar mengenai rubiks, dijamin akan pusing seribu keliling untuk memecahkan rubrik menjadi berwarna sama semua setiap sisinya. untuk itu, perlu mempelajari secara teliti untuk dapat memecahkannya. tutorialnya sendiri kita bisa baca dari banyak tulisan di artikel atau buku. dan berikut ini akan saya share kan tutorial bermain rubrik dalam bentuk video. semuanya total terdapat 5 video yang akan saya share disini. tapi di tahap awal ini saya belum akan memposting semuanya karena teknis dalam akun you tube saya yang belum clear proses penguploadannya [dapat dari you tube kembali di up load ke you tube.. hehehehe..]. semoga bisa cepat menyusul dan semoga bermanfaat.




? ? ?

Persembahanku untuk fenomena korupsi di Indonesia.. 
Ada cerita yang sampai sekarang saya masih bertanya-tanya mengenai gambar diatas. bukan apa-apa, sekitar satu bulan yang lalu, saya memasang gambar tersebut di album facebook saya dan menandai sekitar 50 orang mulai dari mahasiswa, karyawan, sampai dosen di kampus saya. gambarnya sendiri saya sudah lama sekali mengeditnya dari poster film Ratatouille. niatan saya ketika menandai gambar itu pada orang-orang yang saya tuju 100% untuk berwacana menanggapi fenomena korupsi di negeri ini, bahwa yang yang saya ingin katakan melalui media gambar itu adalah lemahnya aparatur negara penegak hukum dalam menangani berbagai kasus seputar korupsi, terutama makelar kasus dan para mafia hukum, dan terutama lagi yang dilakukan orang-orang punya kuasa. yang membuat saya bingung dan bertanya-tanya, dari 50 orang yang saya tandai diatas, ada satu orang yang tak tau kenapa sepertinya merasa tersinggung dengan penandaannya di gambar diatas. berkali kali beliau menyindir saya untuk mengirimkan lagi gambar-gambar yang lain baik melalui facebook maupun langsung ketika kami bertemu. saya paham sekali beliau tidak suka dengan penandaannya di gambar tersebut, dari caranya menyindir saya dan menekankan beberapa kalimat sindiran. saya masih bingung kenapa beliau merasa tersinggung atau tak suka, padahal, 49 orang lainnya tak ada yang merasa keberatan. cukup sampai disini. saya sengaja tak mau menuliskan pikiran-pikiran negatif saya mengapa beliau merasa tersinggung. walaupun begitu, pada akhirnya saya tetap meminta maaf kepada beliau jika kelakuan saya menandai beliau dalam gambar tersebut tidak berkenan dihati beliau.